Sambek, 15 Agustus 2025 — Suasana malam Jum'at di Gedung Serbaguna Kelurahan Sambek terasa berbeda dari biasanya. Tawa, semangat, dan aroma nasi goreng yang menggoda memenuhi udara. Tepat pukul 19.00 WIB, puluhan warga mulai memadati lokasi untuk menyaksikan acara unik nan meriah: Lomba Memasak Nasi Goreng Bapak-Bapak Antar RT, dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-80.
Acara ini bukan sekadar lomba masak biasa. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang dicetuskan oleh Lurah Sambek Ibu Farah Fauziya, S. Kom., M.A.P. , sebuah gerakan sosial yang mendorong para ayah untuk lebih aktif terlibat dalam kehidupan rumah tangga, termasuk dalam hal menyediakan makanan sehat untuk keluarga.
32 tim dari berbagai RT di Kelurahan Sambek turut ambil bagian, masing-masing diwakili oleh dua orang bapak-bapak yang siap adu resep dan teknik memasak. Dengan membawa peralatan dan bahan masing-masing, mereka diberi waktu 45 menit untuk menyajikan kreasi nasi goreng terbaik versi mereka.
Suasana lomba dipenuhi keceriaan dan semangat persaingan sehat. Ada yang memilih nasi goreng rempah ala Jawa, ada pula yang mencoba inovasi nasi goreng sayur dengan topping telur mata sapi, dll. Para bapak yang biasanya terlihat serius kini tampil santai, mengenakan celemek warna-warni dan sesekali bercanda dengan lawan timnya.
Yang tak kalah menarik, proses penjurian dilakukan secara profesional oleh ahli gizi dari Puskesmas Wonosobo 1. Para juri tidak hanya mencicipi rasa, tetapi juga menilai aspek nilai gizi, kebersihan, presentasi, dan kreativitas menu.
"Kami ingin menunjukkan bahwa memasak adalah bagian penting dari peran ayah dalam keluarga. Dengan acara ini, semoga bisa menginspirasi lebih banyak ayah untuk turun ke dapur dan memberi contoh baik bagi anak-anaknya," ujar Ibu Erna, ketua TP PKK Kelurahan ambek selaku panitia acara.
Setelah seluruh peserta menyelesaikan hidangannya, para juri mencicipi satu per satu nasi goreng yang disajikan. Sorak sorai warga pun mengiringi setiap komentar juri, menambah keseruan suasana malam itu.
Lebih dari sekadar kompetisi, lomba ini meninggalkan kesan hangat dan mendalam bagi seluruh peserta dan penonton. Ini menjadi bukti bahwa perayaan kemerdekaan bisa dilakukan dengan cara yang kreatif, mendidik, dan mempererat hubungan antarwarga.
“Semoga tahun depan ada lomba lagi. Tapi mungkin menunya bisa ditambah, siapa tahu nanti ada lomba soto atau tumpeng,” celetuk Pak Arif Alfani, salah satu penonton lomba sambil tertawa.
Dengan semangat GATI dan momen kemerdekaan sebagai latar, acara malam itu mengukir kenangan manis sekaligus pesan penting:
✨ Keteladanan ayah dimulai dari hal-hal sederhana — termasuk dari sepiring nasi goreng di rumah sendiri. ✨